 
 Sabtu, 30 April 2011 - Fisika kuantum, studi “perilaku dan interaksi materi dan energi ganda mirip partikel dan gelombang” adalah istilah ilmiah untuk “gila banget nih fisika.” Bidang ini telah memunculkan banyak teori gila-gilaan tentang kehidupan, alam semesta dan segalanya. Salah satu yang paling aneh adalah teori yang mengatakan kalau kita (artinya “kita, semua orang dan segalanya di alam semesta”) ada dalam kondisi vakum palsu. Banyak istilah abstrak seperti “gelembung” dan “level vakum” terlibat, namun gampangnya, ini berarti kalau alam semesta alam semesta terbentuk dari bagian tidak stabil dan berakhir dengan level energi terlalu rendah untuk lebih dari sekedar bertahan. Karenanya,
pada setiap saat, ia dapat berhenti dan menyerah pada tekanan, hanya untuk digantikan dengan level energi yang lebih tinggi.
Dalam makalah mereka, Coleman dan de Luccia mengatakan :
Kemungkinan  kalau kita hidup dalam hampa palsu tidaklah menarik. Peluruhan vakum  adalah kiamat ekologi puncak; dalam vakum baru ada tetapan-tetapan alam  yang baru; setelah peluruhan vakum, bukan hanya kehidupan yang kita tahu  akan mustahil ada, begitu juga kimia  yang kita kenal. Walau begitu, kita selalu dapat menarik kenyamanan  dari kemungkinan kalau mungkin seiring berjalannya waktu, vakum kita  akan bertahan, bila bukan kehidupan kita, setidaknya beberapa struktur  yang mampu menikmatinya. Kemungkinan ini sekarang sudah terhapuskan.
Kalau  kita memang hidup dalam vakum palsu, suatu saat akan terjadi transisi  dari vakum palsu menuju vakum asli secara alami lewat penerowongan  kuantum. Peristiwa ini akan menciptakan gelembung vakum energi rendah.  Gelembung ini akan bergerak mendekati kecepatan cahaya dan menghancurkan  Bumi seketika tanpa peringatan. Dengan kata lain, fisika kuantum pada  dasarnya mengatakan kalau kiamat dapat terjadi kapan pun.
Menurut  penafsiran mekanika kuantum multi dunia, alam semesta tidak harus  kiamat seperti ini. Tapi setiap peristiwa kuantum yang menciptakan  peluruhan dari vakum palsu menuju vakum sejati, alam semesta membelah  menjadi beberapa alam semesta baru. Beberapa akan mengalami peluruhan;  sebagian lagi tetap seperti biasanya.
Ada  teori yang mengatakan kalau pemercepat partikel yang menghasilkan  energi sangat tinggi dalam volume sangat kecil dapat menciptakan  kepadatan energi yang cukup untuk menerobos penghalang dan merangsang  peluruhan vakum palsu menjadi vakum energi rendah. Hutt dan Rees, walau  begitu, telah menentukan kalau karena kita telah mengamati tumbukan  sinar kosmik dengan energi jauh lebih tinggi daripada yang dihasilkan  dalam pemercepat partikel bumi, sehingga eksperimen ini tidak akan  memberikan ancaman bagi vakum kita.
Pemercepat partikel telah mencapai energi yang hanya mendekati tujuh tera elektron volt (7×1012 eV). Tumbukan sinar kosmik bahkan telah teramati melebihi energi 1018  eV, yang disebut batas Greisen-Zatsepin-Kuzmin. John Leslie berpendapat  kalau jika trend sekarang berlanjut, pemercepat partikel pada akhirnya  akan melewati level energi yang terjadi akibat tumbukan sinar kosmik  alamiah ini pada tahun 2150.
Referensi :
Wikipedia. Quantum physics
Wikipedia. False Vacuum
Referensi ilmiah :
Coleman and F. De Luccia (1980). “Gravitational effects on and of vacuum decay”. Physical Review D21: 3305.
John Leslie (1998). The End of the World:The Science and Ethics of Human Extinction. Routledge
M.S. Turner, F. Wilczek (1982). “Is our vacuum metastable?”. Nature 298 (5875): 633–634.
Piet Hut & Martin J. Rees. How stable is our vacuum? Nature 302, 508 – 509 (07 April 1983)


 



 
 
 
 

0 komentar:
Posting Komentar
#This is Dofollow Blog
Tinggalkan pesan atau komentar anda (NO SPAM)